Brawal dari sebuah obrolan ringan dengan seorang dokter di tempat kerja tentang seputar pemberian Antibiotika.
"Bu, sebenarnya kasus-kasus ISPA Non pneumonia kan tidak harus pake antibiotika kan? ",kataku memulai obrolan.
"Memang aturan WHO demikian. Tapi untuk di Indonesia terkadamg pasien sok pinter dek. Datang ke Puskesmas langsung bilang saya sudah minum Amox 2hari. Trus apa boleh buat, ya terpaksa kita beri AB.", kata dokterku.
Terkadang kita memang terlalu mengaggap enteng penggunaan antibiotika. Hal ini membuat saya makin tertantang untuk mencari tahu lebih banyak tentang bahaya Antibiotika
.
Dari http://www.waspada.co.id menmbahas tentang :
|
Antibiotik
merupakan senyawa atau kelompok obat yang dapat mencegah
perkembangbiakan berbagai bakteri dan mikroorganisme berbahaya dalam
tubuh. Dilansir dari detikhealth, antibiotik juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit menular yang disebabkan oleh protozoa dan jamur. Tapi belum banyak orang yang tahu bahwa antibiotik juga dapat menyebabkan efek samping yang cukup membahayakan. Dikutip dari Ehow, berikut enam efek samping dari mengonsumsi antibiotik. 1. Gangguan Pencernaan Salah
satu efek samping antibiotik yang paling umum adalah masalah
pencernaan. Mulai dari diare, mual, kram, kembung dan timbul rasa nyeri. 2. Gangguan Fungsi Jantung Beberapa
orang yang mengonsumsi antibiotik bisa mengalami jantung
berdebar-debar, detak jantung abnormal, sakit kepala parah, masalah hati
seperti penyakit kuning, masalah ginjal seperti air kecing berwarna
gelap dan masalah saraf seperti kesemutan di tangan dan kaki. 3. Infeksi Efek
samping yang paling rentan dirasakan wanita adalah infeksi jamur pada
organ reproduksi yang dapat menyebabkan keputihan, gatal dan miss V yang
mengeluarkan bau serta cairan. 4. Alergi Orang yang
mengonsumsi antibiotik juga sering mengalami alergi, bahkan hingga
bertahun-tahun. Alergi yang sering terjadi adalah gatal-gatal dan
pembengkakan pada mulut atau tenggorokan. 5. Resistensi Orang
yang keseringan minum antibiotik bisa mengalami resistensi atau
kekebalan. Ketika seseorang resisten terhadap antibiotik, ada beberapa
penyakit dan infeksi yang tidak dapat lagi diobati, sehingga memerlukan
antibiotik dengan dosis lebih tinggi. 6. Mengancam Nyawa Penggunaan
antibiotik dosis tinggi dan dalam jangka lama dapat menimbulkan efek
samping yang sangat serius, seperti kerusakan hati, penurunan sel darah
putih, kerusakan otak, kerusakan ginjal, aritmia jantung (gangguan irama
jantung) dan bahkan kematian. | | | | | |
0 komentar:
Posting Komentar